Sebagian ulama menyebutkan bahwa pergaulan dengan manusia terbagi menjadi tiga jenis:
Ada orang yang pergaulannya seperti nutrisi. Ada orang yang pergaulannya seperti obat. Ada pula orang yang pergaulannya seperti penyakit. Jadi, ada pergaulan yang seperti nutrisi. Ada juga seperti obat dan seperti penyakit.
Yang disebut nutrisi adalah pergaulan dengan para ulama, orang-orang zuhud dan ahli ibadah. Ketika Anda bergaul dengan orang saleh, baik, dan mulia, Anda akan mendapatkan manfaat. Anda dapati seorang alim tidak berbicara kecuali tentang hal yang bermanfaat.
Jika Anda duduk di majelis ilmu yang ada ulamanya, Anda akan dapati mereka membaca kitab, mendiskusikan hukum-hukum syariat, atau ayat al-Quran. Anda pun keluar dari majelis itu dengan kerinduan ingin kembali ke sana lagi. Anda keluar dengan tambahan iman. Betapa indahnya majelis-majelis ini!
Perbanyaklah menghadiri majelis-majelis seperti ini, karena ia adalah nutrisi bagi ruh. Majelis-majelis ilmu seperti ini adalah taman surga, sebagaimana disabdakan oleh Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam:
“Jika kalian melewati taman surga, maka singgahlah!” Lalu ditanyakan, “Apa itu taman surga?” Beliau menjawab, “Halaqah-halaqah zikir (majelis ilmu).” (HR. Ahmad)
Jenis yang kedua adalah pergaulan yang seperti obat. Artinya, obat bukanlah sesuatu yang Anda butuhkan setiap saat. Demikian juga sebagian orang, mereka adalah teman-teman yang Anda berjalan bersama mereka. Terkadang mereka menunjukkan cela dan kekeliruan Anda. Mereka menasihati Anda dan Anda pun menasihati mereka, berinteraksi dengan mereka. Jangan banyak bergaul dengan mereka dan jangan pula tinggalkan mereka. Terkadang Anda mendapat manfaat dari mereka, tapi mesti dalam kadar tertentu, seperti dosis obat.
Adapun jenis ketiga, ada orang yang pergaulan dengannya seperti penyakit, yaitu teman yang buruk. Mereka adalah pelaku maksiat, para pencinta dunia, dan pengikut syahwat. Jika Anda bergaul dengan mereka, Anda akan keluar dari majelis mereka dengan hati yang keras. Anda merasakan kehampaan dalam hati, kenapa? Karena semua obrolannya tentang si fulan dan si fulan, dan tentang berbagai maksiat, bahkan sebagiannya berbangga dengan dosa besar dan tertawa-tawa karenanya. Anda pun keluar dengan hati membenci majelis itu—jika dalam hati Anda masih ada iman. Demikianlah, seorang muslim hendaknya memperhatikan dirinya.
====
يَذْكُرُ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ أَنَّ خُلْطَةَ النَّاسِ تَنْقَسِمُ إِلَى ثَلَاثَةِ أَقْسَامٍ
مِنَ النَّاسِ مَنْ خُلْطَتُهُ غِذَاءٌ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ خُلْطَتُهُ دَوَاءٌ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ خُلْطَتُهُ دَاءٌ إِذَنْ عِنْدَكَ دَوَاءٌ أَوْ عِنْدَكَ أَوَّلًا غِذَاءٌ وَدَوَاءٌ وَدَاءٌ
أَمَّا الْغِذَاءُ قَالُوا: هَذِهِ خُلْطَةُ الْعُلَمَاءِ وَالزُّهَّادِ وَالْعُبَّادِ عِنْدَمَا تُخَالِطُ أَهْلَ الصَّلَاحِ وَالْخَيْرِ وَالْفَضْلِ تَنْتَفِعُ تَجِدُ الْعَالِمَ مَا يَتَكَلَّمُ إِلَّا بِمَا يَنْفَعُ
فَإِذَا جَلَسَ مَجْلِسَ عِلْمٍ فِيهِ عُلَمَاءُ تَجِدُ يَقْرَأُونَ كِتَابًا يَتَذَاكَرُونَ حُكْمًا شَرْعِيًّا أَوْ آيَةً مِنْ كِتَابِ اللهِ تَخْرُجُ مِنَ الْمَجْلِسِ وَتَشْتَاقُ أَنْ تَرْجِعَ إِلَى ذَلِكَ الْمَجْلِسِ مَرَّةً أُخْرَى وَتَخْرُجُ بِزِيَادَةِ إِيمَانٍ فَمَا أَجْمَلَ هَذِهِ الْمَجَالِسَ
هَذِهِ الْمَجَالِسُ كَثِّرْ مِنْهَا لِأَنَّهَا غِذَاءٌ لِلرُّوْحِ مِثْلُ مَجَالِسِ أَهْلِ الْعِلْمِ رِيَاضُ الْجَنَّةِ كَمَا أَخَبَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قِيلَ: مَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ ؟ قَالَ: حِلَقُ الذِّكْرِ
ثُمَّ النَّوْعُ الثَّانِي مَنْ خُلْطَتُهُ دَوَاءٌ يَعْنِي الدَّوَاءُ مَا تَحْتَاجُ إِلَيْهِ فِي كُلِّ وَقْتٍ وَهَكَذَا بَعْضُ النَّاسِ وَهَؤُلَاءِ أَصْحَابُكَ الَّذِينَ تَمْشِي مَعَهُمْ رُبَّمَا يَدُلُّونَكَ عَلَى بَعْضِ عُيُوبِكَ عَلَى أَخْطَائِكَ يَنْصَحُونَكَ تَنْصَحُهُمْ تُعَاشِرُهُمْ فَهَؤُلَاءِ مَا تُكْثِرْ مِنَ الْخُلْطَةِ مَعَهُمْ وَلَا تَتْرُكْهُمْ قَدْ تَسْتَفِيدُ مِنْهُمْ لَكِنْ هَكَذَا يَكُونُ بِقَدْرٍ مِثْلُ الدَّوَاءِ
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ خُلْطَتُهُ دَاءٌ هُوَ رَفِيقُ السُّوءِ أَصْحَابُ الْمَعَاصِي وَأَصْحَابُ الدُّنْيَا وَالشَّهْوَاتِ فَأُولَاءِ إِنْ خَالَطتَهُمْ تَخْرُجْ مِنَ الْمَجْلِسِ بِالْقَلْبِ الْقَاسِي تَشْعُرْ بِالْوَحْشَةِ فِي قَلْبِكَ لِمَاذَا ؟ الْحَديثُ كُلُّهَا عَنْ فُلَانٍ وَفُلَانٍ وَعَنِ الْمَعَاصِي رُبَّمَا يَتَبَجَّحُ بَعْضُهُمْ بِفِعْلِ بَعْضِ الْكَبَائِرِ وَيَضْحَكُونَ يَعْنِي تَخْرُجُ وَقَدْ يَعْنِي كَرِهْتَ هَذَا الْمَجْلِسَ إِنْ كَانَ فِي قَلْبِكَ إِيمَانٌ فَهَكَذَا يَنْبَغِي الْمُسْلِمُ يَعْنِي أَنْ يَنْتَبِهَ لِنَفْسِهِ